image page header

Membangun Pola Pikir Tenang dalam Diri, Coba, Yuk!

membangun pola pikir tenang dalam diri
Akhirnya aku mengerti bahwa bergaya hidup minimalis bukan tentang sesuatu hal yang bisa dilihat oleh kasat mata saja. Tapi, juga tentang pikiran kita sebagai manusia. Meminimaliskan pola pikir dalam diri agar bisa tenang dalam menghadapi setiap hal yang terjadi dalam kehidupan.

Memiliki karakter tenang pun menjadi sangat penting, untuk itu aku ingin menulis betapa pentingnya membangun pola pikir tenang dalam diri. Dan, membangun mindset sederhana bisa dimulai dari diri sendiri dan fokus hingga terbentuk menjadi sebuah karakter diri yang baru dan positif.

Tau gak dengan lagu berjudul "Takut" milik Idgitaf. Kurang lebih begini liriknya;
Takut tambah dewasa
Takut aku kecewa
Takut tak seindah yang kukira
Takut tambah dewasa
Takut aku kecewa
Takut tak sekuat yang kukira
...
Memang benar kehidupan orang dewasa tidak sesederhana kehidupan masa kecil yang begitu seru dan menyenangkan. Karena semakin dewasa kita dituntut untuk bertanggung jawab atas diri kita sendiri sebagai manusia. Bahkan semakin dewasa begitu banyak keinginan untuk memenuhi harapan diri, belum lagi harapan manusia lain yang seringkali lupa bahwa itu tidak perlu mereka lakukan.

Namun apa daya, tugas kita adalah bagaimana mampu mengontrol diri, bukan mengontrol mereka yang di luar jangkauan kita. Oleh karena itu, kuncinya adalah tenang. Mencoba it's okay not to be okay.

Nah, memiliki pikiran atau perasaan tidak apa-apa untuk tidak baik-baik saja butuh belajar dan melatih diri agar secure attachment. Secure attachment adalah salah satu indikator yang menandakan seseorang dikatakan tuntas emosi. (Diah Mahmudah, S.Psi, Psikolog)

Apakah kita sudah tuntas emosi? Yuk, coba tanyakan pada diri masing-masing.

Tanda kamu sudah tuntas emosi

secure attachment

Salah satu tanda tuntas emosi adalah kemampuan mengenali kemauan diri. Dengan mengenal diri, maka akan mudah membaca kemauan. Sehingga orang yang tuntas emosi lebih mudah mengekspresikan apa yang ada di pikiran. Nah, baiknya dari tuntas emosi adalah memiliki positive vibes karena lebih bahagia dalam menjalani kehidupan.

Hal inilah yang menciptakan pola pikir tenang dalam diri. Nah, apakah kamu salah satu yang sudah tuntas emosi, bestie? Dan, bagaimana dengan yang belum tuntas emosi?

Orang yang belum tuntas emosi akan lebih reaktif dan cenderung kurang tepat dalam merespon. Kurang mampu dalam melihat sesuatu dari sudut pandang postif. Intinya adalah kehidupannya begitu melelahkan, ada aja masalah yang terjadi. Contohnya seperti tantrum, sulit tersenyum, mudah marah, hari-hari tidak bahagia hingga depresi dalam memandang hidup.

Bagaimana membangun pola pikir tenang dalam diri?

Memiliki pola pikir tenang dalam diri kuncinya adalah secure attachment (tuntas emosi). Hal pertama yang dilakukan adalah dimulai dari diri sendiri dulu dengan meng-afirmasi pikiran positif dan memiliki hubungan dekat dengan keluarga. Kasih sayang dari orang-orang terdekat baik dari orang tua, saudara kandung, pasangan, anak adalah obat mujarab dalam mendapatkan secure attachment.
tips tuntas emosi
Hal-hal yang bisa kamu lakukan mencapai tuntas emosi adalah;
  • Positive thinking
Positive thinking adalah langkah pertama yang harus dilakukan untuk memusnahkan toxic thinking. Meng-afirmasi pikiran dengan hal-hal positif, maka kamu lebih mudah dan jernih dalam menghadapi sesuatu.

Positive thinking yang dimaksud adalah positive thinking yang cerdas dan sehat, ya. Karena dengan positive thinking yang sehat kamu akan mudah bertumbuh dan bahagia.
  • Dekatkan diri dengan Sang Pencipta
Hablumminallah, begitulah yang selama ini kupahami. Sebagai manusia kita tetap butuh Allah dalam menjaga dan mengarahkan kita. Dengan selalu mendekat kepada sang Pencipta melalui ibadah-ibadah dan perbaikan diri, aku yakin Allah pun akan mencurahkan kasih sayang-Nya untuk kita.

Rahmat Rahman Rahim-Nya lah yang mampu memberikan rasa tenang dalam diri dalam menjalani hari-hari. Membuat kita merasa dikasihi, disayangi, tidak merasa sendiri dan selalu dalam penjagaan dan tuntunan-Nya.
  • Dekat dengan keluarga
Hablum minannas, hubungan kita dengan sesama manusia. Keluarga adalah circle utama untuk recharge energi. Kehadiran keluarga sangat ampuh membantu kita untuk merasa nyaman dan berarti. 

Kasih sayang dan perhatian dari orang tua, pasangan (yang sudah menikah), saudara dan anak adalah sumber secure attachment diri. Oleh karena itu bangun kedekatan dengan keluarga.
  • Belajar
Belajar adalah cara meningkatkan kualitas diri untuk lebih luas dalam menilai dan memandang sesuatu. Dengan ilmu, kita akan lebih bijak dan dewasa dalam merespon baik dengan verbal maupun tindakan.

Ilmu mengarahkan kita ke langkah yang benar dan menghindari dari hal yang merugikan diri sendiri. Intinya adalah terus belajar sampai kapan pun, karena belajar itu cara meningkatkan self value.
  • Selflove
Selflove itu mencintai diri sendiri, nah ini penting banget. Sudahkah kamu mencintai diri sendiri? Dengan mencintai diri sendiri, maka dapat menumbuhkan rasa percaya diri untuk mengekspresikan apa yang ada di pikiran kita.

Dengan selflove, maka internal diri lebih mudah dikendalikan dan tanang dalam segala hal. Tenang tapi tidak menyepelekan, yaitu tenang yang full meaning.

Membangun pola pikir tenang dalam diri sangatlah penting. Oleh karena itu, kamu harus mencapai secure attachment terlebih dahulu. Dan, kamu bisa mendapatkannya dengan lima cara di atas. Cobain, yuk!






Susi Yanti Nuraini
Susi Yanti Nuraini, a wife of my hubby, happy life about sharing simple things for good things. Hobies: culinary, traveling, staycation, skincare. Motto of life: if you do good, it is for your own good (qs.al-isra:7). Business inquiries: susiyanti.nuraini@gmail.com

Related Posts

18 komentar

  1. Memang mendekatkan diri dengan sang Pencipta sangat membuat kita bisa memiliki emosi yang stabil. Semosi positif berkembang baik, emosi negatif bisa disikapi dan ditempatkan dengan baik. Dzikir bisa menjadi meditasi bagi muslim untuk mencapai ini semua.

    BalasHapus
  2. Susah banget aku tuntas emosi. Masih belajar mengelola emosi dengan baik. Semakin dewasa memang semakin rumit, yang dipikirin semakin banyak. Emosi jadi gak karuan 🥲

    BalasHapus
  3. Bener bngetss belajar mmbiasakan diri u/ positive thinking dan belajar menerima keadaan...walauoun itu tdk mudah tp perlu selalu dicoba dan mmberikan self reward sbg bntuk dr selflove...

    BalasHapus
  4. Auto nyari lagu Takut-nya Idgitaf setelah baca tulisan Mbak Susi, hehe..
    Haus banget selflove seperti poin terakhir, dengan mencintai diri, kita belajar mengenal diri dan berusaha jadi diri sendiri

    BalasHapus
  5. Membangun pola pikir tenang bermanfaat banget ya buat belajar mengendalikan diri agar tak mudah kesal dan marah

    BalasHapus
  6. Yaampun kenapa aku baca liriknya sambil nyanyi sih 😂 Mba, artikelnya nyenggol banget, apakah aku udah tuntas emosi? 🥲 jadi merenungi lagi nih.

    BalasHapus
  7. Kok tulisan ini relate sih sama aku mbak? Jadi merasa mak tratap tratap huhuhu. Aku udah tuntas emosi belum ya 🥲 Makasih insight nya mbak... Ini jadi bahan introspeksi dan evaluasi buatku sendiri :"

    BalasHapus
  8. Sudah mencoba untuk menjadi lebih tenang dalam semua hal tapi nggak bisa dan keliatan bgt klo lagi ada masalah panik grusa grusu..PR banget Ini buat aq mengubah pola pikir menjadi lebih tenang.

    BalasHapus
  9. Terima kasih kak untuk artikelnya, pas banget saat butuh reminder buat diri sendiri, terkadang walau sudah tahu cara untuk mengendalikan emosi diri kita harus tetap membutuhkan orang lain untuk saling berbagi cerita dan mengingatkan.

    BalasHapus
  10. catatan banget ini, mengingat banyak yang bilang generasi sekarang lebih lemah, gampang takut dan menyerah. sebagai ortu, jadi introspeksi juga, pengasuhannya seperti apa, heu heu.

    BalasHapus
  11. Satu lagi mbak gunakan teknik STOP
    Yaitu ketika sedang emosi, berhenti sejenak, tinggalkan semua aktivitas, tutup mata dan rasakan semua energi negatif mengalir dari kepala hingga ke ujung kaki, tarik nafas, lakukan sampai emosi mereda bisa juga sambil mendengarkan musik loh. Heheh teknik ini yang saya pelajari di Pendidikan Guru Penggerak, jadi sekarang udah jarang emosian sama anak-anak ❤️

    BalasHapus
  12. MasyaAllah... Manteb tipsnya. Memang bener yaa, apa yg kita cari atau apapun yg kita upayakan. Pada akhirnya yg paling kita butuhkan adl ketenangan. Tipsnya bakal membantu bgt utk mengusahaka 'ketenangan.

    BalasHapus
  13. Masya Allah jadi belajar bagaimana bisa memiliki pola pikir tenang dalam diri. Yang utama kita kuncinya kita harus memiliki secure attachment (tuntas emosi) ya. Baik kucoba.

    BalasHapus
  14. apapun yang merasuk dalam diri, pangkalnya ada dalam pola pikir diri ya mbak. Yang sebenarnya iman kita juga turut mmpengaruhi. Salah satunya dengan be posthing dan semeleh

    BalasHapus
  15. pola pikir ini memang penting dan itu ternyata bisa dilatih ya, menyederhanakan pemikiran, seharusnya ga ribet tapi kadang kitanya sendiri yang membuatnya ribet, tuntas emosi memang penting kok

    BalasHapus
  16. Self love nih yg masih jadi PR buatku, setiap mau me time aja ga jadi2 krna mikir ntr anak2 gmna klo sama bapaknya aja. Pdahal suami dah OK, tpi kok ga tenang sndrii

    BalasHapus
  17. Secure attachment itu bukan suatu yang mudah lho, harus melalui proses panjang yang melelahkan... Mempunyai pola pikir yang minimalis, itu kebalikan dari overthinking kan?

    BalasHapus
  18. Reminder bgt untukku nih. Sering baca buku, artikel, nonton podcast yang bahas ini, tapi masih berproses jg untuk belajar secure ^^ memang belajar itu sepanjang masa ya, yang terpenting mindful.

    BalasHapus

Posting Komentar